761 Box Akan Akhiri Layanan Katering Jemaah di Madinah
By Admin
nusakini.com--Layanan katering bagi jemaah haji di Madinah akan berakhir Kamis (05/10) besok. Berakhirnya layanan katering ini akan ditandai dengan distribusi 761 box makan siang kepada dua kloter terakhir.
“Sebanyak 761 box katering makan siang akan didistribusikan pada Kamis besok. Sebanyak 310 box untuk jemaah kloter 95 Embarkasi Solo (SOC 95) dan 451 box untuk makan siang jemaah kloter 10 Embarkasi Lombok (LOP 10). Ini sekaligus menandai berakhirnya layanan katering bagi jemaah haji Indonesia di Madinah,” terang Kabid Katering PPIH Arab Saudi Abdullah di Madinah, Rabu (04/10).
Menurut Abdullah, layanan katering di Madinah terbagi dalam dua fase, yaitu: jemaah gelombang satu dan jemaah gelombang kedua. Layanan katering bagi jemaah gelombang satu berlangsung dari tanggal 28 Juli - 28 Agustus 2017.
“Jumlah kloter yang berhasil dilayani pada tanggal tersebut sebanyak 251 kloter, dengan jumlah makanan yang didistribusikan sebanyak 1. 804.562 box,” terangnya.
Sedangkan layanan katering bagi jemaah haji gelombang kedua, berlangsung dari 12 September – 5 Oktober 2017. “Total makanan yang didistribusikan 1.825.252 box,” kata Abdullah.
Abdullah menambahkan bahwa secara umum layanan katering di Madinah berjalan lancar. Abdullah tidak menampik adanya permasalahan di lapangan, akan tetapi semuanya bisa diatasi dengan baik.
Untuk perbaikan ke depan, Abdullah mengaku telah menyusun sejumlah rencana, antara lain:
Pertama, untuk menghindari kebosanan, diupayakan penyempurnaan menu dan perubahan siklus menu dari per minggu menjadi per sepuluh hari.
Kedua, mengantisipasi adanya kegagalan penyiapan chef oleh perusahaan, diperlukan perekrutan chef cadangan dari Indonesia.
Ketiga, mengkaji ulang pola distribusi kapasitas penyediaan katering kepada tiap perusahaan agar masing-masing masih bisa menerima pengalihan penyediaan pada saat ada perusahaan yang wan prestasi dan diputus kontrak.
Keempat, mengubah waktu distribusi makan di Madinah seperti di Makkah, makan siang dimulai pukul 08.00 - 11.00 waktu Arab Saudi (WAS), makan malam mulai pukul 17.00 - 21.00 WAS.
Abdullah mengaku pihaknya tahun depan akan mengusulkan adanya tambahan layanan katering di Makkah menjadi selama 25 hari atau sebanyak 50 kali makan. Menurutnya, dibutuhkan anggaran SAR300/jemaah untuk tambahan layanan katering ini.
Usulan ini, kata Abdullah, didasarkan pada aspirasi jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji. Dalam setiap kesempatan monitoring, jemaah berharap agar katering bisa diberikan secara penuh di Makkah sehingga mereka tidak perlu lagi mencari makan di luar. Selain tidak terjamin higienitasnya, ternyata tidak mudah juga mencari sarapan pagi di Makkah.
“Di Armina, kami juga akan mengusulkan adanya tambahan makan satu kali makan siang pada tanggal 8 Dzulhijjah. Sebab, banyak jemaah haji Indonesia yang sudah di dorong ke Arafah sejak jam 08.00 WAS,” tandasnya.(p/ab)